BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Wadah budi daya ikan yang dapat digunakan oleh masyarakat yang tidak
memiliki lahan darat dalam bentuk kolam, masyarakat dapat melakukan budi daya
ikan di perairan umum. Budi daya ikan dengan menggunakan karamba merupakan
alternatif wadah budi daya ikan yang sangat potensial untuk dikembangkan karena
seperti diketahui wilayah Indonesia ini terdiri dari 70% perairan baik air
tawar maupun air laut. Dengan menggunakan wadah budi daya karamba dapat
diterapkan beberapa sistem budi daya ikan yaitu secara ekstensif, semi intensif
maupun intensif disesuaikan dengan kemampuan para pembudidaya ikan. Jenis-jenis
wadah yang dapat digunakan dalam membudidayakan ikan dengan karamba ada
beberapa antara lain karamba jaring terapung, karamba bambu tradisional dengan
berbagai bentuk bergantung pada kebiasaan masyarakat sekitar. Teknologi yang
digunakan dalam membudidayakan ikan dengan karamba ini relatif tidak mahal dan
sederhana, tidak memerlukan lahan daratan menjadi badan air yang baru serta
dapat meningkatkan produksi perikanan budi daya (Wibawa, 2010).
Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai potensi
sumberdaya ikan yang sangat melimpah. Dalam pembangunan sektor perikanan selain
sebagai penyokong kebutuhan protein hewani bagi masyarakat juga membuka
lapangan kerja, menambah pendapatan masyarakat serta sebagai sumber devisa
negara. Bahkan saat ini dalam kondisi krisis moneter, komoditas perikanan
merupakan komoditas ekspor yang memiliki harga jual yang tinggi di pasar. Ikan
kerapu bebek (Cromileptes altivelis) merupakan salah satu jenis ikan
laut yang mempunyai prospek yang cerah dan layak dikembangkan sebagai ikan
budidaya laut karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dipasar lokal maupun
internasional. Selain itu Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis)
juga potensial untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya relatif cepat, mudah
untuk dipelihara, mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan
dan dapat dikembangkan di Keramba Jaring Apung (KJA) (Meta, 2010).
Ikan kerapu bebek atau kerapu tikus (Cromileptes
altivelis), sejenis ikan karang, berprospek cukup cerah karena kelezatan
dagingnya. Permintaan terus meningkat, baik untuk pasar ekspor maupun
lokal. Harga jualpun sangat tinggi, bias mencapai ratusan ribu rupiah per
kilogram. Peluang budidaya terbuka luas karena lahan karena lahan usaha
budidaya cukup tersedia dan keuntungannya besar. Dilihat dari prospek pasar
ikan kerapu bebek yang merupakan sebagai salah satu komoditas unggulan,
maka usaha kerapu bebek bisa menjadi salah satu pilihan untuk di kembangkan,
Ikan kerapu bebek selain untuk konsumsi juga bisa sebagai ikan hias saat ukuran
benih atau pendederan (3-7 cm). Bentuk dan warnanya yang menarik yaitu bintik-bintik
kebiru-biruan agak kuning terang sehingga enak dilihatnya. Ikan kerapu bebek
merupakan salah satu jenis ikan laut yang dapat dibudidayakan dan harganya
cukup tinggi. Usaha pembesarannya dengan menggunakan keramba jaring apung sudah
dikembangkan di masyarakat, namun konsekuensi dan perkembangan usaha
pembesaran ikan kerapu bebek tersebut menuntut ketersediaan benih yang siap di
tebar. Benih tersebut harus berkualitas, jumlah cukup dan terus menerus (Meta,
2010).
1.2.Tujuan
Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk menyediakan atau memberikan informasi awal bagi investor maupun calon pembudidaya tentang peluang usaha keramba jaring apung (KJA) ikan kerapu bebek sebagai suatu peluang investasi
yang sangat baik yang dapat mendorong peningkatan
ekonomi masyarakat. Selain itu
untuk memperoleh pengetahuan, tentang pembudidyaan ikan kerapu bebek.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Beberapa model dan metode pembudidayaan ikan Kerapu Bebek
terus di gali dan diteliti untuk mendapatkan salah satu model pembudidayaan
yang paling efisien. Beberapa model yang sudah diterapkan adalah metode keramba
jaring apung. Keramba Jaring Apung (KJA) adalah tempat
pemeliharaan ikan yang dibuat di permukaan air, dibatasi dengan jaring, dan
terapung dipermukaan. Kelebihan sistem KJA adalah tidak perlu melakukan pengelolaan air, karena menggunakan sistem
air yang luas yaitu air laut. Dengan
luasnya permukaan air, maka kualitas air lebih stabil. Kelebihan tersebut sekaligus juga sebagai
kelemahan apabila air laut sudah jelek,
karena kita tidak bisa mengelola kondisi air laut.Belakangan ini usaha budidaya ikan
Kerapu Bebek dengan metode karamba jaring apung makin marak. Model ini
dirasakan paling cocok untuk diterapkan kondisi spesifik alam yang mendukung.
Metode ini masih memberikan harapan yang optimis melalui pemanfaatan kolom air
permukaan suatu kawasan budidaya. Hasil tangkapan dari nelayan jarang sekali
bisa bertahan hidup. Ini lantaran alat tangkap yang digunakan kurang mendukung.
Penggunaan bubu, bagan, atau pancing sebagai alat tangkap sering membuat ikan
terluka sehingga melemahkan kondisi tubuhnya, mengingat hal tersebut potensi
budidaya di KJA sangat menjanjikan (Tisna, 2008).
Metode KJA merupakan metode akuakultur yang paling
produktif. Beberapa keuntungan yang dimiliki metode KJA, yaitu tingginya padat
penebaran, jumlah dan mutu air yang selalu memadai, tidak diperlukannya
pengelolaan tanah, mudahnya pengendalian gangguan pemangsa, dan mudahnya
pemanenan. Agar budidaya ikan di KJA berhasil maka pemasangan KJA tidak
dilakukan disembarang tempat, harus dipilih lokasi yang memenuhi aspek teknis
dan sosial ekonomis.
Lima persyaratan utama dalam pembudidayaan ikan di laut
adalah:
1. ketersediaan benih
2. lingkungan yang memadai
3. Stock pakan yang cukup
4. Sumberdaya manusia
5. Penguasaan teknologi pembudidayaan
Klasifikasi:
Phyllum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Class
: Osteichyes
Subclass
: Actinopterigi
Ordo
: Percomorphi
Subordo
: Percoidea
Family
: Serranidae
Subfamili
: Epinephihelinae
Genus
: Cromileptes
Spesies
: C. altivelis
Bahan dan Peralatan
Bahan-bahan yang diperlukan dalam
kegiatan ini adalah :
§ Karamba jaring apung : sebagai sarana / wadah
pemeliharaan
§ Benih ikan Kerapu Bebek
§ Pakan ikan rucah
§ Pakan buatan
§ Feed additive ikan pembesaran : menambah
asupan nutrisi oleh ikan Kerapu Bebek
Adapun peralatan yang dipergunakan
dalam kegiatan ini adalah :
§ Jaring pengganti : menganti jaring
yang sudah kotor
§ Keranjang pakan : menampung pakan dalam freezer
§ Keranjang sortir : memilah dan memisahkan ikan
ssesuai ukuran
§ Pemotong ikan rucah
§ Timbangan duduk : untuk sampling
§ Tali PE 4mm : untuk mengikat jaring
di KJA
§ Scoopnet besar : menangkap ikan
§ Scopnet kecil : mengambil sisa kotoran / ikan mati
di dasar jarring
§ Bak kap. 30 liter : untuk perlakuan
pengobatan dan perendaman ikan dengan multivitamin
§ Ember
§ Tali coban : menjahit / perawatan
jaring yang robek
§ Lambit
§ Aerator batery : dipakai pada saat
ikan diberi perlakuan dalam bak/ember
§ Jas hujan
Pemilihan Lokasi
untuk Budidaya Ikan Kerapu:
Salinitas :
30-33 ppt
Kedalaman :
10-30 m
Kec. Arus :
10-20 cm/det
Kecerahn :
> 3 m
Suhu : 27-30oC
DO : > 5
ppm
pH : 7,5-8,5
Amoniak :
<0,02 ppm
Bebas pencemaran dan aksesnya mudah
Metode
Kegiatan dibagi menjadi 2 kegiatan pokok, yakni ; Analisa Usaha dan pemasaran.
2.2.1 Persiapan
a. Persiapan Sarana Pemeliharaan
Kegiatan persiapan sarana pemeliharaan yang dilakukan adalah ;
Kegiatan dibagi menjadi 2 kegiatan pokok, yakni ; Analisa Usaha dan pemasaran.
2.2.1 Persiapan
a. Persiapan Sarana Pemeliharaan
Kegiatan persiapan sarana pemeliharaan yang dilakukan adalah ;
§ Setting waring hitam ukuran
1,2x1,2x1,5 m di KJA. Waring hitam dianggap baik karena disamping harganya
murah juga memudahkan dalam kegiatan grading dan yang paling penting waring
hitam terbuat dari bahan yang lembut sehingga cocok untuk ikan kecil, bahannya
kuat dan dapat dipergunakan berulang kali dan tahan terhadap binatang
pengganggu.
§ Kebersihan di atas KJA, meliputi
pemberantasan hama budidaya, seperti kepiting dan ular laut yang banyak
bersembunyi di atas pelampung styrofoam. Permukkan pelampung juga harus
dibersihkan dari teritip dan rumput laut liar.
§ Pemasangan shelter. Shelter dipakai
dari bahan pipa PVC diameter 3 “ panjang 25-30 cm. Untuk 1 waring bisa
digantungkan 3-4 shelter. Shelter dapat berguna untuk mengurangi stress pada
ikan sehingga dapat mengurangi gejala penyakit. Setelah terpasang shelter, pada
begian atas waring perlu dipasang cover. Cover berguna untuk memberikan efek
teduh bagi ikan peliharaan.
2.2.2 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dimulai dari kegiatan sebagai berikut ;
a. Penebaran Benih
Benih Kerapu Bebek bebek dengan padat tebar per waring adalah 100 – 200 ekor melihat ukuran dari karamba. Benih yang datang siap tebar langsung diadaptasikan di atas KJA. Dalam penebaran benih adaptasi dilakukan sebagai berikut :
a. Penebaran Benih
Benih Kerapu Bebek bebek dengan padat tebar per waring adalah 100 – 200 ekor melihat ukuran dari karamba. Benih yang datang siap tebar langsung diadaptasikan di atas KJA. Dalam penebaran benih adaptasi dilakukan sebagai berikut :
o
Membuka box/styrofoam di tempat yang agak gelap
agar ikan tidak terkejut.
o
Meletakkan
kantong ikan yang belum terbuka terendam dalam air pada lokasi pemeliharaan selama 10 – 20 menit agar suhu
di dalam kantong dan di luar menjadi sama.
o
Melepaskan
ikan melalui bukaan kantong plastik dan ditampung di box semula.
o
Aliri box/styrofoam dengan air sebanyak 200 –
300 %.
o
Ikan
siap ditebar ke dalam wadah pemeliharaan .
b. Pengelolaan Pakan
Pakan yang digunakan adalah dari jenis ikan rucah dan pakan buatan. Pakan dipotong kecil-kecil sesuai dengan bukaan mulut benih dengan jumlah potongan yang dikonversikan dengan jumlah ikan. Beberapa hal yang penting dalam penanganan pakan adalah :
Pakan yang digunakan adalah dari jenis ikan rucah dan pakan buatan. Pakan dipotong kecil-kecil sesuai dengan bukaan mulut benih dengan jumlah potongan yang dikonversikan dengan jumlah ikan. Beberapa hal yang penting dalam penanganan pakan adalah :
o
Pakan ikan rucah harus dalam keadaan segar
o
Sisa potongan pakan harus segera dibekukan ke
dalam freezer
o
Pakan yang beku harus dicairkan terlebih
dahulu secara benar sebelum diberikan pada ikan.
o
Pellet tidak boleh disimpan lebih dari 3 bulan
o
Pellet
yang sudah berubah bau dan warna sebaiknya tidak diberikan pada ikan
Jenis-jenis makanan ikan kerapu bebek:
moist pellet pellet kering
ikan rucah pembuatan mosit pellet
c. Pengamatan Pertumbuhan
Untuk mengetahui pertumbuhan ikan dilakukan pengukuran dan sampling setiap satu bulan sekali. Disamping itu, untuk pengamatan pertumbuhan ikan juga perlu melakukan monitoring kondisi ikan yang berguna untuk mencegah timbulnya penyakit dan penyakit dapat ditanggulangi secara dini sebelum parah. Untuk memastikan bahwa ikan sehat, pengawasan dan monitoring sangat penting dilakukan. Pengawasan dan monitoring yang dilakukan meliputi pengawasan pakan dan lingkungannya serta membuat rekorcd yang baik tentang ukuran ikan, model kematian, perlakuan yang diberikan.
Faktor kegagalan
Di dalam
budidaya dengan sistem KJA kendala yang biasa dihadapi adalah :
- Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang biasa timbul disebabkan oleh jeleknya mutu bibit, selain itu adanya keadaan perairan yang kurang memadai seperti dekatnya dengan kawasan industri, jalur pelayaran kapal laut, dll. hal ini dapat diantisipasi dengan pemilihan bibit yang baik, dan pemilihan lokasi budidaya yang tepat.
- Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang biasa timbul disebabkan oleh jeleknya mutu bibit, selain itu adanya keadaan perairan yang kurang memadai seperti dekatnya dengan kawasan industri, jalur pelayaran kapal laut, dll. hal ini dapat diantisipasi dengan pemilihan bibit yang baik, dan pemilihan lokasi budidaya yang tepat.
Parasit yang umum menyerang : kutu sisik, Benedenia spp.
Pengobatan:
Perendaman
dalam air tawar + aerasi sekitar 5 menit.
Penyakit: sirip busuk & kulit keabua-abuan dengan
luka kemerahan (oleh Flexibacter spp & Vibrio spp)
Pengobatannya : oxytetracycline 50 mg / kg BB ikan.
Penyakit Viral Nervous Necrosis (VNN) & Iridovirus
(belum ditemukan obatnya), mencegah ikan stress, kebersihan air
dan pakan baik.
- Bencana Alam
Adanya siklus badai yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun sekali, yang terjadi pada bulan Pebruari, hal ini dapat diantisipasi dengan penempatan karamba di daerah terlindung seperti teluk yang tidak terkena siklus badai tersebut, atau menarik karamba ketepian pada bulan-bulan badai (Pebruari).
- Keamanan
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pencurian terhadap kerapu di KJA, kita berlakukan jaga malam dengan memperketat dan menambah jumlah orang yang jaga malam pada saat ikan mulai menginjak usia konsumsi.
Faktor-faktor yang sering timbul diatas, selama ini mampu kita antisipasi sebelumnya, sehingga sejauh ini tidak sampai berpengaruh buruk terhadap kegiatan budidaya ikan kerapu di KJA.
Hasil Panen
Ikan kerapu bebek : laju pertumbuhan harian
(rata-rata 0,6%/hari)
Bobot awal 10 g dapat mencapai > 600 g/ekor setelah
pemeliharaan sekitar 18 - 24 bulan
Sintasan 65-75%
Menggunakan pakan buatan (pellet), FCR ± 2 - 2,5
Biasanya jika ukuran ikan sudah mencapai ukuran jual
(kualitas super : 600 – 1200 g/ekor), maka eksportir /
pengumpul akan datang ke lokasi budidaya.
Contoh Hasil Panen Ikan Kerapu Bebek
Pemasaran Hasil
A. Pemasaran Kerapu Bebek
Umumnya ikan kerapu bebek pemasarannya akan melalui pedagang, pengumpul, atau agen. Jalur perdagangan ini akan semakin panjang untuk skala ekspor karena penyertaan eksportir, importir pedagang besar, agen, ataupun pedagang pengecer. Setiap pelaku dalam jalur pemasaran ini akan mengambil keuntungan. Harga ikan kerapu bebek sangat relatif antara Rp. 300– 500 ribu/kg, tergantung dari panjang pendeknya jalur pemasaran serta kualitas dari ikan kerapu tersebut. Dalam pemasaran ikan kerapu bebek dapat dibedakan atas pasar dalam negeri atau lokal dan pasar luar negeri atau ekspor. Apapun bentuk pasar yang dipilih, pemasaran akan berhasil baik kalau kualitas dan kuantitasnya memungkinkan.
1. Pemasaran Dalam Negeri
A. Pemasaran Kerapu Bebek
Umumnya ikan kerapu bebek pemasarannya akan melalui pedagang, pengumpul, atau agen. Jalur perdagangan ini akan semakin panjang untuk skala ekspor karena penyertaan eksportir, importir pedagang besar, agen, ataupun pedagang pengecer. Setiap pelaku dalam jalur pemasaran ini akan mengambil keuntungan. Harga ikan kerapu bebek sangat relatif antara Rp. 300– 500 ribu/kg, tergantung dari panjang pendeknya jalur pemasaran serta kualitas dari ikan kerapu tersebut. Dalam pemasaran ikan kerapu bebek dapat dibedakan atas pasar dalam negeri atau lokal dan pasar luar negeri atau ekspor. Apapun bentuk pasar yang dipilih, pemasaran akan berhasil baik kalau kualitas dan kuantitasnya memungkinkan.
1. Pemasaran Dalam Negeri
Pemasaran ikan kerapu sebenarnya tidak mengalami masalah yang berarti, akan tetapi permasalahan itu muncul ketika lokasi budidaya itu jauh dari pedagang pengumpul dan produksinya relatif sedikit. Untuk pasar lokal yang dekat dan jumlah produksinya banyak umumnya jalur pemasaranya adalah produsen—pengumpul—agen—pedagang pengecer—konsumen atau produsen--pengumpul—pedagang pengecer—konsumen. Jalur yang pendek tentu menyebabkan biaya transportasi dan biaya rugi laba akan lebih kecil sehingga harga di pengumpul dan konsumen juga rendah, hanya saja penyerapan pasar lokal untuk ikan kerapu konsumsi masih sangat rendah karena belum membudaya. Diperkirakan pasar lokal baru menyerap sekitar 5 % dari produksi yang ada.
2. Pemasaran Luar Negeri
Pasar yang lebih banyak jalurnya untuk tiba ke konsumen serta dalam wilayah yang lebih luas dan potensial adalah pasar luar negeri. Untuk mendapatkan pasar luar negeri ini, diperlukan proses yang panjang dengan pengetahuan dan wawasan yang luas, terutama tentang perilaku dan permintaan pasarnya. Proses tersebut meliputi pengetahuan potensi pasar di tiap wilayah atau negara, jalur perdagangan dan jaringan yang ada disuatu negara saat itu, cara menarik atau mencari pembeli, kualitas, jenis, jumlah kebutuhannya serta pengemasan dan transportasinya.
ANALISA
USAHA
Di dalam dunia bisnis analisa usaha merupakan kegiatan yang sangat penting, dari analisa usaha tersebut dapat diketahui besarnya keuntungan usaha tersebut, analisa usaha ikan Kerapu Bebek sangatlah bervareatif, hal ini disebabkan oleh perhitungan biaya operasional yang dipengaruhi oleh besarnya unit usaha, jenis alat dan bahan yang digunakan, letak lokasi usaha, dan masih banyak faktor lain.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pemaparan makalah mengenai keramba jarring apung ikan kerapu bebek dapat
disimpulkan bahwa Ikan kerapu bebek merupakan salah satu jenis ikan laut yang
mempunyai prospek yang cerah dan layak dikembangkan sebagai ikan budidaya laut
karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan kerapu bebek potensial untuk dibudidayakan karena:
Pertumbuhannya relatif cepat, Mudah untuk dipelihara, Mempunyai toleransi yang
tinggi terhadap perubahan lingkungan, Dapat
dikembangkan di Keramba Jaring Apung.
DAFTAR
PUSTAKA
Meta. 2010. Ikan Kerapu
Bebek. http://abzn.wordpress.com/2010/07/03/ikan-
kerapu-bebek/. Diakses pada
tanggal 06 April 2012 pukul 12.00 WIB.
Tisna.
2008. Budidaya Ikan Kerapu Bebek di Keramba Jaring Apung.
http://kekerangan.blogspot.com/2008/07/budidaya-ikan-kerapu-bebek-di- karamba.html.
Diakses pada tanggal 05 april 2012 pukul 19.56 WIB.
Wibawa.
2010. Keramba Jaring Apung. http://zonaikan.wordpress.com
/2010/03/11keramba-jaring-apung-sebagai-wadah-budidaya/.
Diakses pada tanggal 06 April 2012 pukul 11.30 WIB.
Yayan.
Budidaya Ikan Kerapu Bebek.
Diakses pada tanggal 05 April 2012 pukul 20.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar